Pengantar
Pernahkah anda jatuh terpeleset karena
menginjak sesuatu yang licin? jika belum, silahkan mencoba kita
bisa terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena
tidak ada gaya gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan
bisa berjalan, roda sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa
berputar, demikian juga pesawat terbang akan selalu tergelincir.
Masa
sih? berita di televisi dan surat kabar yang mengatakan bahwa
pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu bukti, demikian juga
ketika anda terpeleset dan jatuh sambil tertawa. Kehidupan kita
sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesekan, walaupun
terkadang tidak kita sadari.
Pada kesempatan ini Fisika Asyik akan membantu
anda untuk mengenal lebih jauh Gaya Gesekan. Dalam pembahasan mengenai
hukum Newton, kita akan selalu berhubungan dengan gaya gesekan. Oleh
karena itu, pahamilah konsep Gaya Gesekan dengan baik sehingga anda bisa
memahami Hukum Newton dengan lebih mudah. Selamat belajar, semoga
sukses…
KONSEP
GAYA GESEKAN
Gesekan
biasanya terjadi di antara dua permukaan benda yang bersentuhan, baik
terhadap udara, air atau benda padat. Ketika sebuah benda bergerak di
udara, permukaan benda tersebut akan bersentuhan dengan udara sehingga
terjadi gesekan antara benda tersebut dengan udara. Demikian juga ketika
bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara
permukaan benda padat yang bersentuhan, sekalipun benda tersebut sangat
licin. Permukaan benda yang sangat licin pun sebenarnya sangat kasar
dalam skala mikroskopis.
Ketika kita mencoba menggerakan sebuah benda,
tonjolan-tonjolan miskroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Sebagai
tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa semua materi tersusun
dari atom-atom), sebuah tonjolan pada permukaan menyebabkan
atom-atom sangat dekat dengan permukaan lainnya, sehingga gaya-gaya
listrik di antara atom dapat membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu
kecil di antara dua permukaan benda yang bergerak.
Ketika sebuah benda
bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada permukaan
meja, gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti,
karena terjadi gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja
serta gesekan antara permukaan buku dengan udara, di mana dalam skala
miskropis, hal ini terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan
tersebut.
Jika permukaan suatu benda
bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut
melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada
benda yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda
tersebut. Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus
dan kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan.
Misalnya
ketika kita memberikan minyak pelumas pada mesin sepeda motor,
sebenarnya kita ingin mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam
mesin. Jika tidak diberi minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat
rusak. Contoh ini merupakan salah satu kerugian yang disebabkan oleh
gaya gesek.
Kita dapat berjalan
karena terdapat gaya gesek antara permukaan sandal atau sepatu dengan
permukaan tanah. Jika anda tidak biasa menggunakan alas kaki gaya
gesek tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan
tanah atau lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya kasar / bergerigi
alias tidak licin. Para pembuat sepatu dan sandal membuatnya demikian
karena mereka sudah mengetahui konsep gaya gesekan.
Demikian juga alas
sepatu bola yang dipakai oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari
tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas sepatu atau sandal sangat licin,
maka anda akan terpeleset ketika berjalan di atas lantai yang licin atau
gaya gesek yang bekerja sangat kecil sehingga akan mempersulit gerakan
anda. Ini merupakan contoh gaya gesek yang menguntungkan.
Ketika sebuah benda berguling di atas suatu
permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang
berguling di tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil
dibandingkan dengan ketika benda tersebut meluncur di atas permukaan
benda lain. Gaya gesekan yang bekerja pada benda yang berguling di atas
permukaan benda lainnya dikenal dengan gaya gesekan rotasi.
Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada permukaan benda yang meluncur
di atas permukaan benda lain (misalnya buku yang didorong di atas
permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi.
Pada kesempatan ini kita hanya membahas gaya
gesekan translasi, yaitu gaya gesekan yang bekerja pada
benda padat yang meluncur di atas benda padat lainnya.
artikel terkait:
GAYA GESEK STATIK DAN KINETIK
Lakukanlah percobaan berikut ini untuk
menambah pemahaman anda. Letakanlah sebuah balok pada permukaan meja.
Ikatlah sebuah neraca pegas (alat untuk mengukur besar gaya)
pada sisi depan balok tersebut. Sekarang, tarik pegas perlahan-lahan
sambil mengamati perubahan skala pada neraca pegas. Tampak bahwa balok
tidak bergerak jika diberikan gaya yang kecil. Balok belum bergerak
karena gaya tarik yang kita berikan pada balok diimbangi oleh gaya
gesekan antara alas balok dengan permukaan meja.
Ketika balok belum
bergerak, besarnya gaya gesekan sama dengan gaya tarik yang kita
berikan. Jika tarikan kita semakin kuat, terlihat bahwa pada suatu harga
tertentu balok mulai bergerak. Pada saat balok mulai bergerak, gaya
yang sama menghasilkan gaya dipercepat. Dengan memperkecil kembali gaya
tarik tersebut, kita dapat menjaga agar balok bergerak dengan laju
tetap; tanpa percepatan. Kita juga bisa mempercepat gerak balok tersebut
dengan menambah gaya tarik.
Gaya
gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika
benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek statik (lambangnya
fs). Gaya gesek statis yang maksimum
sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai
bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan
biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda
bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan
masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut.
Gaya
gesekan yang bekerja ketika benda bergerak disebut gaya
gesekan kinetik (lambangnya fk)
(kinetik berasal dari bahasa yunani yang berarti “bergerak”).
Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan
bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen
menunjukkan bahwa pada permukaan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya
gesekan sebanding dengan Gaya Normal.
KOOFISIEN GESEKAN STATIK DAN KINETIK
Perhatikan bahwa hubungan antara gaya
normal dan gaya gesekan pada persamaan di atas hanya untuk besarnya
saja. Arah kedua gaya tersebut selalu saling tegak lurus satu dengan
yang lain, sebagaimana diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Berikut
ini keterangan untuk gambar di bawah : fk
adalah gaya gesekan kinetik, fs
adalah gaya gesekan statik, F adalah gaya tarik, N
adalah gaya normal, w adalah gaya berat, m adalah
massa, g adalah percepatan gravitasi.
Contoh Soal 1 :
Sebuah buku berada dalam keadaam diam di
atas meja yang permukaannya datar. Koofisien gesekan statik adalah 0,4
dan koofisien gesekan kinetik adalah 0,30. Jika massa buku tersebut
adalah 1 kg, berapakah Gaya minimum yang diberikan agar buku itu mulai
bergerak ? anggap saja percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Panduan Jawaban :
Terlebih dahulu kita hitung besar Gaya
Normal (N).
N
= w = m g = (1 kg) (10 m/s2)
= 10 kg m/s2 = 10 N.
Setelah
memperoleh besar Gaya Normal, selanjutnya kita hitung besar gaya
gesek statis (fs).
Besar gaya gesek statis adalah 4 N. Agar
buku dapat bergerak, maka gaya tarik minimum yang diberikan harus lebih
besar dari 4 Newton (agar benda mulai bergerak maka F
> fs)
Contoh Soal 2 :
Sebuah balok bermassa 10 kg diletakkan pada
bidang miring sebagaimana tampak pada gambar di bawah. Jika sudut yang
dibentuk antara bidang miring dengan permukaan lantai sebesar 30o
dan koofisien gesekan kinetik adalah 0,4, berapakah gaya gesekan
kinetis yang bekerja pada permukaan balok dan bidang miring ?
Panduan Jawaban
artikel terkait: