Pengantar
Dalam Hukum I Newton, kita telah belajar
bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja pada
sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika benda
tersebut sedang bergerak maka benda tersebut tetap bergerak dengan laju
tetap pada lintasan lurus. Apa yang terjadi jika gaya total
tidak sama dengan nol ?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, apakah
anda sudah memahami pengertian gaya total ? Jika belum,
silahkan pahami penjelasan berikut ini. Selamat belajar Hukum
II Newton, semoga sukses sampai di tempat tujuan
semoga Hukum Newton semakin dekat di hati anda
Pengertian Gaya Total
Seperti apakah gaya total itu ? Misalnya
kita mendorong sekeping uang logam di atas meja; setelah bergerak, uang
logam yang didorong tersebut berhenti. Ketika kita mendorong uang logam
tadi, kita memberikan gaya berupa dorongan sehingga uang logam begerak.
Nah, selain gaya dorongan kita, pada logam tersebut bekerja juga gaya
gesekan udara dan gaya gesekan antara permukaan bawah uang logam dan
permukaan meja, yang arahnya berlawanan dengan arah gaya dorongan kita.
Apabila jumlah selisih antara kekuatan dorongan kita (Gaya dorong)
dan gaya gesekan (baik gaya gesekan udara maupun gaya gesekan
antara permukaan logam dan meja) adalah nol, maka uang logam
berhenti bergerak/diam. Jika selisih antara gaya dorong yang kita
berikan dengan gaya gesekan tidak nol, maka uang logam tersebut akan
tetap bergerak. Selisih antara gaya dorong dan gaya gesekan tersebut
dinamakan gaya total. Semoga ilustrasi
sederhana ini bisa membantu anda memahami pengertian gaya total.
Hukum II Newton
Sekarang kita kembali ke pertanyaan awal
pada bagian pengantar. Apa yang terjadi jika gaya total
yang bekerja pada benda tidak sama dengan nol ? Newton mengatakan bahwa
jika pada sebuah benda diberikan gaya total atau dengan kata lain,
terdapat gaya total yang bekerja pada sebuah benda, maka benda yang diam
akan bergerak, demikian juga benda yang sedang bergerak bertambah
kelajuannya. Apabila arah gaya total berlawanan dengan arah gerak benda,
maka gaya tersebut akan mengurangi laju gerak benda. Apabila arah gaya
total berbeda dengan arah gerak benda maka arah kecepatan benda
tersebut berubah dan mungkin besarnya juga berubah. Karena perubahan
kecepatan merupakan percepatan maka kita dapat menyimpulkan bahwa gaya
total yang bekerja pada benda menyebabkan benda tersebut mengalami
percepatan. Arah percepatan tersebut sama dengan arah gaya total. Jika
besar gaya total tetap atau tidak berubah, maka besar percepatan yang
dialami benda juga tetap alias tidak berubah.
Bagaimana hubungan antara Percepatan dan Gaya ? Pernahkah
anda mendorong sesuatu ? mungkin motor yang mogok atau gerobak sampah
jika belum pernah mendorong sesuatu seumur hidup anda, saya menyarankan agar sebaiknya anda berlatih mendorong. Tapi jangan
mendorong mobil orang lain yang sedang diparkir, apalagi mendorong teman
anda hingga jatuh. Ok, kembali ke dorong…
Bayangkanlah anda mendorong sebuah gerobak sampah yang bau-nya
menyengat. Usahakan sampai gerobak tersebut bergerak. Nah, ketika
gerobak bergerak, kita dapat mengatakan bahwa terdapat gaya total yang
bekerja pada gerobak itu. Silahkan dorong gerobak sampah itu dengan gaya
tetap selama 30 detik. Ketika anda mendorong gerobak tersebut dengan
gaya tetap selama 30 menit, tampak bahwa gerobak yang tadinya diam,
sekarang bergerak dengan laju tertentu, anggap saja 4 km/jam.
Sekarang, doronglah gerobak tersebut dengan gaya dua kali lebih besar (gerobaknya
didiamin dulu). Apa yang anda amati ? wah, gawat kalau belajar
sambil ngelamun…
Jika anda mendorong gerobak sampah dengan gaya
dua kali lipat, maka gerobak tersebut bergerak dengan laju 4 km/jam dua
kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Percepatan gerak gerobak dua
kali lebih besar. Apabila anda mendorong gerobak dengan gaya lima kali
lebih besar, maka percepatan gerobak juga bertambah lima kali lipat.
Demikian seterusnya. Kita bisa menyimpulkan bahwa percepatan
berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada benda.
Seandainya percobaan mendorong gerobak
sampah diulangi. Percobaan pertama, kita menggunakan gerobak yang
terbuat dari kayu, sedangkan percobaan kedua kita menggunakan gerobak
yang terbuat dari besi dan lebih berat. Jika anda mendorong gerobak besi
dengan gaya dua kali lipat, apakah gerobak tersebut bergerak dengan
laju 4 km/jam dua kali lebih cepat dibandingkan gerobak sebelumnya yang
terbuat dari kayu?
Tentu saja tidak
karena percepatan juga bergantung pada massa benda. Anda dapat
membuktikannya sendiri dengan melakukan percobaan di atas. Jika anda
mendorong gerobak sampah yang terbuat dari sampah dengan gaya yang sama
ketika anda mendorong gerobak yang terbuat dari kayu, makaakan terlihat
bahwa percepatan gerobak besi lebih kecil. Apabila gaya total yang
bekerja pada benda tersebut sama, maka makin besar massa benda, makin
kecil percepatannya, sebaliknya makin kecil massa benda makin besar
percepatannya.
artikel terkait:
Hubungan ini dikemas oleh eyang Newton dalam Hukum-nya yang laris manis di sekolah, yakni Hukum II Newton tentang Gerak :
Jika suatu gaya total bekerja pada
benda, maka benda akan mengalami percepatan, di mana arah percepatan
sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Vektor gaya total sama
dengan massa benda dikalikan dengan percepatan benda.
m adalah massa benda dan a adalah (vektor)
percepatannya. Jika persamaan di atas ditulis dalam bentuk a = F/m,
tampak bahwa percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan resultan
gaya yang bekerja padanya dan arahnya sejajar dengan gaya tersebut.
Tampak juga bahwa percepatan berbanding terbalik dengan massa benda.
Jadi apabila tidak ada gaya total alias
resultan gaya yang bekerja pada benda maka benda akan diam apabila benda
tersebut sedang diam; atau benda tersebut bergerak dengan kecepatan
tetap, jika benda sedang bergerak. Ini merupakan bunyi Hukum I Newton.
Setiap gaya F merupakan vektor yang
memiliki besar dan arah. Persamaan hukum II Newton di atas dapat ditulis
dalam bentuk komponen pada koordinat xyz alias koordinat tiga dimensi,
antara lain :
Satuan massa adalah kilogram, satuan
percepatan adalah kilogram meter per sekon kuadrat (kg m/s2).
Satuan Gaya dalam Sistem Internasional adalah kg m/s2. Nama
lain satuan ini adalah Newton; diberikan untuk menghargai jasa eyang
Isaac Newton. Satuan-satuan tersebut merupaka satuan Sistem
Internasional (SI). Dengan kata lain, satu Newton adalah gaya total
yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/s2
kepada massa 1 kg. Hal ini berarti 1 Newton = 1 kg m/s2.
Dalam satuan CGS (centimeter, gram,
sekon), satuan massa adalah gram (g), gaya adalah dyne.
Satu dyne didefinisikan sebagai gaya total yang diperlukan
untuk memberi percepatan sebesar 1 cm/s2 untuk benda bermassa
1 gram. Jadi 1 dyne = 1 gr cm/s2.
Kedua jenis satuan yang kita bahas di atas adalah satuan
Sistem Internasional (SI). Untuk satuan Sistem Inggris (British Sistem),
satuan gaya adalah pound (lb). 1 lb = 4,45 N. Satuan massa = slug.
Dengan demikian, 1 pound didefinisikan sebagai gaya total yang
diperlukan untuk memberi percepatan sebesar 1 ft/s2 kepada
benda bermassa 1 slug.
Dalam
perhitungan, sebaiknya anda menggunakan satuan MKS (meter,
kilogram, sekon) SI. Jadi jika diketahui satuan dalam CGS atau
sistem British, terlebih dahulu anda konversi.
Contoh soal 1 :
Berapakah gaya total yang dibutuhkan untuk memberi percepatan
sebesar 10 m/s2 kepada mobil yang bermassa 2000 kg ?
Panduan Jawaban :
Guampang kan...
Contoh soal 2 :
Dirimu mendorong sebuah kotak bermassa 1 kg
yang terletak pada permukaan meja datar tanpa gesekan,dengan gaya
sebesar 5 N. berapakah percepatan yang dialami kotak tersebut ?
Panduan jawaban :
Contoh soal 3 :
Mesin sebuah mobil sedan mampu menghasilkan
gaya sebesar 10000 N. Massa pengemudi dan mobil tersebut sebesar 1000
kg. Jika gaya gesekan udara dan gaya gesekan antara ban dan permukaan
jalan sebesar 500 N, berapakah percepatan mobil tersebut ?
Panduan jawaban :
Terlebih dahulu kita tuliskan persamaan
Hukum II Newton :
Ingat bahwa gaya gesekan bekerja
berlawanan arah dengan gaya yang menggerakan mobil. Selisih antara kedua
gaya tersebut menghasilkan gaya total. Karena yang ditanyakan adalah
percepatan mobil maka persamaan di atas kita tulis kembali sbb :
Contoh soal 4 :
Sebuah gaya yang dikerjakan pada sebuah
benda bermassa m1 menghasilkan percepatan 2 m/s2.
Gaya yang sama ketika dikerjakan pada sebuah benda bermassa m2
menghasilkan percepatan sebesar 4 m/s2. (a) berapakah
nilai perbandingan antara m1 dan m2
(m1/m2)?
(b) berapakah percepatan yang
dihasilkan jika m1 dan m2
digabung (m1 + m2)?
Panduan Jawaban :
(a)
nilai perbandingan antara m1 dan m2 adalah :
(b) jika m1 + m2
digabung maka percepatan yang dihasilkan adalah :
Kita gantikan nilai m1
dengan 2m2 pada persamaan 1
Waduh, pusing….
dipahami perlahan-lahan. Ntar juga ngerti kok….. gampang.
HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN GLBB
Kita telah belajar mengenai Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB) pada pembahasan mengenai Kinematika. Nah, pada
pembahasan mengenai kinematika, kita mengabaikan gaya. Sekarang kita
analisis Gerak Lurus Berubah Beraturan dan mengaitkannya dengan Gaya
sebagai penyebab gerakan benda dan juga sebagai penghambat gerakan benda
(gaya gesek).
Terdapat tiga
persamaan pada GLBB, yakni :
Ketiga persamaan tersebut mempunyai
komponen percepatan alias a.
Dengan demikian, gaya
total alias resultan gaya
dihubungkan dengan GLBB oleh percepatan.
Contoh soal 1 :
Sebuah truk gandeng bermassa 3000 kg sedang
melaju dengan kelajuan 100 km/jam. berapakah gaya total yang dibutuhkan
untuk menghentikan truk tersebut pada jarak 50 meter ?
Panduan jawaban :
Terlebih dahulu kita tulis persamaan hukum
II Newton :
Untuk menyelesaikan soal kita membutuhkan
besar percepatan, sedangkan pada soal di atas hanya diketahui massa
truk. Nilai percepatan masih tersembunyi di balik kelajuan 100 km/jam
dan jarak 50 meter. Kita harus menghitung nilai percepatan truk terlebih
dahulu. Bagaimanakah ?
Kita tinjau
gerak truk di atas menggunakan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Kecepatan
awal alias vo = 100 km/jam = 28 m/s. Karena truk akan
berhenti, maka kecepatan akhir alias vt = o. Jarak yang
ditempuh adalah 50 meter. Karena komponen gerak yang diketahui adalah
kecepatan awal dan akhir serta jarak, maka kita menggunakan persamaan
GLBB :
Akhirnya a ditemukan. Nah, dengan
demikian kita dengan sangat mudah menghitung besar gaya total :
Selesai… gampang kan?
Contoh soal 2 :
Sebuah mobil bermassa 500 kg dipercepat
oleh mesinnya dari keadaan diam hingga bergerak dengan laju 50 m/s dalam
waktu 50 s. Apabila gaya gesekan diabaikan, berapakah gaya yang
dihasilkan mobil ?
Panduan
jawaban :
Karena yang
ditanyakan gaya yang dihasilkan mobil maka terlebih dahulu kita tulis
persamaan Hukum II Newton :
Nah, perhatikan bahwa kita belum bisa
menentukan besarnya gaya karena percepatan belum diketahui. Oleh karena
itu kita temukan terlebih dahulu nilai percepatan menggunakan persamaan
GLBB. Baca secara saksama soal di atas. Selain massa, apa saja yang
diketahui ?
Pada mulanya mobil diam,
berarti vo = 0. Kecepatan akhir (vt)
= 50 m/s dan waktu (t) = 50 s. karena yang diketahui vo,
vt dan t maka untuk menentukan
percepatan, kita menggunakan persamaan
Guampang sekali….
Contoh soal 3 :
Sebuah mobil bermassa 500 kg bergerak
dengan kelajuan 50 m/s. Jika mobil tersebut direm oleh sopirnya dan
berhenti setelah menempuh jarak 100 m, berapakah gaya rem yang bekerja
pada mobil tersebut ?
Panduan
jawaban :
Kita tulis
terlebih dahulu persamaan hukum II Newton.
Nah, untuk menghitung gaya rem, maka kita
harus mengetahui perlambatan alias percepatan yang bernilai negatif,
yang dialami mobil tersebut.
Ingat
bahwa mobil tersebut direm ketika bergerak dengan laju 50 m/s. ini
adalah kelajuan awal (vo). Karena setelah direm
mobil berhenti, maka kelajuan akhir (vt) = 0. Jarak
yang ditempuh mobil sejak direm hingga berhenti (s) adalah 100
m. Dengan demikian, karena diketahui vo, vt
dan s maka kita menggunakan persamaan di bawah ini :
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah
percepatan berlawanan dengan arah gerak mobil atau dengan kata lain
mobil mengalami perlambatan. Kita masukan nila a ke
dalam persamaan hukum II Newton untuk menghitung gaya rem
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah gaya
rem berlawanan dengan arah gerak mobil. Jadi arah gaya rem searah dengan
arah perlambatan (percepatan yang bernilai negatif)
Bagaimana...sudah ada pencerahan? katakan mulai dari sekarang FISIKA HARUS ASYIK, maka ajaib seketika itu juga FISIKA MEMANG ASYIK :) Semoga bermanfaat dan tetap semangat. BRAVO!!!
artikel terkait: