Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menentukan nilai dan arah vektor resultan, yaitu dengan metode grafis dan metode analitis.
MENENTUKAN VEKTOR RESULTAN
DENGAN METODE GRAFIS
Dengan
menggunakan metode segitiga dan poligon, kita dapat melukis vektor
resultan dari dua buah vektor atau lebih. Dari gambar vektor resultan
tersebut, kita dapat menentukan besar dan arah vektor resultan dengan
melakukan pengukuran (bukan menghitung). Cara
menentukan vektor resultan seperti ini disebut metode grafis.
Sekarang, bagaimana menentukan vektor resultan dengan metode grafis ? di
baca terus ya, hehe….
Langkah-langkah
menentukan besar dan arah vektor resultan dengan metode grafis, adalah
sebagai berikut :
- tetapkan sumbu X positif sebagai acuan menentukan arah. Ingat, sudut positif diukur dengan arah berlawanan arah jarum jam, sedangkan sudut negatif diukur dengan arah searah jarum jam.
- gambar
setiap vektor yang akan dijumlahkan (lihat kembali menggambar
penjumlahan vektor menggunakan jajaran genjang)
- Arah vektor digambar terhadap sumbu x positif dengan menggunakan busur derajat
- gambar vektor Resultan dengan metode segitiga (untuk 2 vektor) dan metode poligon (lebih dari 2 vektor)
- ukur panjang vektor Resultan dengan mistar, sedangkan arah vektor Resultan diukur terhadap sumbu x positif dengan busur derajat
- tentukan
besar dan arah vektor Resultan :
- Besar vektor Resultan sama dengan hasil kali panjang vektor resultan (langkah 4) dengan skala panjang (langkah 2b)
- Arah vektor resultan sama dengan sudut yang dibentuk oleh vektor resultan terhadap sumbu x positif yang telah diukur dengan busur derajat
Contoh
soal :
Tentukan besar dan
arah vektor resultan dari vektor perpindahan A sepanjang 20 m dengan
arah -30o terhadap sumbu x positif (arah mendatar ke kanan)
dan vektor perpindahan B sepanjang 30 m dengan arah +45o
terhadap sumbu x positif.
Petunjuk :
Kita harus menetapkan skala panjang
terlebih dahulu. Setelah itu, gambar vektor A dan B secara terpisah.
Terakhir, gambar vektor resultan R=A+B dengan metode segitiga atau
poligon, lalu kita menentukan besar dan arahnya
Panduan solusi :
Langkah 1,
misalnya kita menetapkan skala panjang vektor perpindahan 5 m = 1 cm (catatan
: anda dapat menetapkan skala sesuai dengan kemauan anda, penetapan
skala di atas hanya sebagai contoh). Dengan demikian, besar
perpindahan 20 m digambar dengan panjang vektor 4 cm (ingat, 20 : 5 =
4), dengan arah -30o terhadap sumbu x positif (gambar
a).
Langkah 2,
gambar vektor perpindahan B (besarnya 30 m) dengan
panjang tanda panahnya 6 cm (ingat, skala yang kita tetapkan 5 m = 1
cm, jadi 30 m = 6 cm) dan arahnya sebesar 45o terhadap
sumbu x positif. (gambar b). Lihat gambar di bawah.
Langkah 3,
gambar vektor resultan R = A + B (gambar c)
Langkah
4, ukur panjang vektor R dengan mistar dan arah vektor R
dengan bujur sangkar. Besar vektor R diperoleh dengan mengalikan panjang
vektor R dengan skala panjang vektor
(Catatan : menentukan besar dan arah
vektor Resultan dengan metode grafis merupakan salah satu pendekatan.
Ketelitian hasil yang diperoleh juga sangat bergantung pada skala
gambar, ketelitian mistar, busur derajat serta ketepatan anda dalam
menggambar dan membaca skala. Jika anda ingin menentukan besar dan arah
vektor Resultan secara lebih tepat, dapat digunakan perhitungan
matematis (bukan dengan pengukuran), yakni menggunakan metode
analitis)
MENENTUKAN VEKTOR RESULTAN
DENGAN METODE ANALITIS
Dalam
menentukan besar dan arah vektor Resultan dengan metode analitis, kita
dapat menggunakan 2 cara yaitu menggunakan Rumus Cosinus dan
menggunakan Vektor Komponen.
Menentukan
Vektor Resultan segaris kerja (ingat kembali pelajaran SMP)
Di SMP kita telah belajar tentang vektor
resultan untuk dua vektor gaya yang segaris kerja (searah atau
berlawanan arah). Kali ini kita ulangi kembali, sebagai dasar sebelum
menghitung vektor resultan dengan rumus Cosinus.
Kita meninjau vektor perpindahan yang
segaris kerja. Misalnya kamu berpindah sejauh 200 m ke arah timur
(vektor A), lalu berjalan kembali arah barat sejauh 300 m (vektor
B).berapakah perpindahan total yang kamu lakukan dihitung dari kedudukan
awalmu ?
Panduan Jawaban :
Untuk vektor2 yang segaris kerja, arahnya
dapat dibedakan dengan memberi tanda + dan -. Jika kita tetapkan arah
timur bertanda +, maka arah barat bertanda -. Berdasarkan ketetapan kita
tadi, maka besar vektor A = +200 m dan besar vektor B = -300 m. dengan
demikian besar vektor Resultannya adalah : R = A + B = (+200
m) + (-300 m) = 200 m – 300 m = -100 m (tanda – hanya menunjukan
bahwa arah vektor Resultan ke barat atau sesuai dengan arah vektor B)
(pada gambar ditetapkan skala 50 m = 1 cm)
Melalui contoh di atas, diketahui bahwa
operasi penjumlahan dalam berhitung berlaku untuk resultan dari dua
vektor yang berlawanan arah. Demikian juga dua vektor yang searah.
Menentukan
vektor Resultan Pada Segitiga Siku-siku
Apakah hitungan vektor tetap memenuhi hukum
berhitung jika perpindahan berlaku untuk dua dimensi ? untuk
menjawabnya, perhatikan contoh berikut ini.
Dari kedudukan awalmu, kamu berjalan ke timur sejauh 300 m
(vektor A), lalu berbelok ke selatan sejauh 400 meter (vektor B). Apakah
perpindahan totalmu 700 m ? atau 100 m ?
Panduan jawaban :
Terlebih
dahulu kita tetapkan skala perpindahan, misalnya 100 m = 1 cm. dengan
demikian, perpindahan ke timur sejauh 300 m digambar dengan panjang
vektor 3 cm, sedangkan perpindahan ke selatan sejauh 400 m digambar 4
cm. lihat gambar di bawah
Untuk menentukan vektor resultan di atas,
kita tidak bisa menggunakan hukum berhitung seperti pada dua atau lebih
vektor yang segaris, karena dua vektor tersebut tidak segaris kerja.
Vektor resultan dapat kita tentukan besarnya menggunakan rumus
Pythagoras dalam segitiga siku-siku.
Jadi, besar vektor Resultan = 500 m
Menentukan arah vektor Resultan
Kita sudah mengetahui besar vektor
Resultan. Bagaimana dengan arah vektor Resultan tersebut ? untuk
menentukan arah vektor Resultan terhadap salah satu vektor komponennya,
kita menggunakan rumus Sinus, Cosinus dan Tangen pada segitiga.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Karena diketahui besar vektor komponen A
(300 m) dan besar vektor komponen B (400 m), maka dalam menentukan arah
vektor Resultan, kita menggunakan Rumus Tangen.
Menentukan
Vektor Resultan dengan Rumus Cosinus
Kita telah menghitung vektor resultan dari
dua vektor yang segaris kerja dan dua vektor yang saling tegak lurus.
Bagaimana-kah menghitung vektor resultan untuk dua vektor yang tidak
segaris kerja dan tidak saling tegak lurus ? wah, mumet ah….
Kita bisa
menghitung vektor resultan dari dua vektor yang berarah sembarang dengan
menggunakan rumus cosinus, bukan rumus mas cosa
Rumus Cosinus yang
digunakan untuk menghitung resultan besar dua vektor yang arahnya
sembarang adalah :
Dari mana asal rumus ini ? tiba-tiba
nongol di sini ? silahkan bertanya kepada guru matematika anda.
Yang pasti cara penurunan rumus ini dijelaskan pada pelajaran matematika
SMA (kelas X deh kayanya) mengenai cosinus dan rumus sinus
dalam suatu segitiga sembarang.
Agar
penasaran atau kebingunganmu berkurang, mari kita pelajari hal ini tapi
hanya secara umum.
Misalnya terdapat
dua vektor, F1 dan F2
sebagaimana tampak pada gambar di bawah.
Jika
besar vektor resultan dihitung dengan rumus cosinus, bagaimana dengan
arahnya ? dihitung dengan rumus apakah ? rumus lagi… rumus lagi
Kita menggunakan
rumus sinus.
Perhatikan kembali
gambar di atas. Arah vektor Resultan dapat dihitung menggunakan
sinus pada segitiga OPQ.
Contoh
soal :
Dua vektor F1
dan F2 memiliki pangkal berhimpit, di
mana besar F1 = 4 N dan besar F2
= 3 N. jika sudut yang dibentuk kedua vektor adalah 60o,
berapakah besar dan arah vektor resultan ?
Panduan Jawaban :
Besar vektor resultan kita hitung
menggunakan persamaan di atas :
Bagaimana dengan arahnya ?
Arah vektor resultan =
Selesai. Gampang khan ?
MENENTUKAN VEKTOR RESULTAN
DENGAN VEKTOR KOMPONEN
Sekarang
kita memasuki peradaban baru teknik menentukan vektor resultan menggunakan vektor
komponen selalu digunakan dalam pembelajaran fisika selanjutnya. Dalam
pembahasan Gerak Parabola, kita juga akan menggunakan teknik ini. oleh
karena itu GuruMuda mengharapkan agar anda dapat menyedot ilmu vektor
komponen ini sampai puas, sehingga bekal perjalanan anda cukup dan tidak
kelaparan atau pusing2 ketika belajar gerak parabola dan kawan-kawan.
Sekarang
rileks dulu….. silahkan ngemil atau ngelamun atau apa aja-lah,,,
terserah kamu.
Metode vektor komponen
sangat gampang. Serius…. Oke, mulai ya…..
Oya, sebelumnya ijinkanlah gurumuda memperkenalkan kepada
anda, apa itu vektor komponen. Tahukah dirimu apa itu vektor komponen ?
jika tidak, mari belajar bersama GM (GuruMuda).
Dalam menggambarkan sesuatu, kita selalu menggunakan
koordinat x dan y (untuk dua dimensi) atau koordinat xyz (untuk tiga
dimensi). Nah, apabila sebuah vektor membentuk sudut terhadap sumbu x
positif, pada bidang koordinat xy, maka kita bisa menguraikan vektor
tersebut ke dalam komponen sumbu x atau komponen sumbu y. kedua vektor
komponen tersebut biasanya saling tegak lurus. Untuk memudahkan
pemahaman anda, kita gambarkan sebuah vektor pada bidang koordinat xy,
sebagaimana tampak pada gambar di bawah.
Vektor F yang membentuk
sudut teta terhadap sumbu x positif, diuraikan menjadi komponen sumbu x,
yaitu Fx dan dan komponen pada sumbu y, yakni Fy.
Ini merupakan contoh vektor komponen.
Jika vektor F mempunyai nilai/besar, bagaimanakah dengan
vektor komponennya, yakni Fx dan Fy ? bagaimana
menghitung besar Fx dan Fy ?
Masih ingat-kah rumus cosinus dkk ? lupa….
Pahami terlebih
dahulu rumus sinus, cosinus dan tangen di bawah ini… dipelototin aja
kalo mau (pisss…..)
Bagaimana dengan arah F ? untuk menentukan
arah vektor resultan, kita menggunakan rumus tangen. Kita menggunakan
rumus tangen karena komponen Fx dan Fy
diketahui.
Contoh soal 1 :
Tentukanlah komponen-komponen vektor gaya (F)
yang besarnya 40 N dan membentuk sudut 60o terhadap sumbu x
positif (lihat gambar)
Panduan jawaban :
Yang ditanyakan pada soal di atas adalah
komponen vektor F pada sumbu x dan y (Fx
dan Fy).
Contoh soal 2 :
Tentukan besar dan arah vektor perpindahan (L),
di mana komponen sumbu x-nya = 40 m dan komponen sumbu y-nya = 30 m.
Panduan jawaban :
Sebelum menjawab pertanyaan di atas,
terlebih dahulu digambarkan vektor L dan vektor
komponennya pada sumbu x dan sumbu y.
Lx = 40 m
Ly = 30 m
Besar
vektor perpindahan (L) adalah :
Vektor perpindahan L membentuk sudut 53o
terhadap sumbu x positif (berada di kuadran I)