Pengantar
Pada pembahasan mengenai pokok
bahasan kinematika (gerak lurus dan gerak bengkok, kita telah
menyinggung mengenai Gravitasi. Pada kesempatan ini, kita akan
mempelajari Gravitasi secara lebih mendalam.
Mengapa buah mangga yang lezat dan bergizi yang terlepas dari
tangkainya selalu jatuh ke permukaan bumi ? ayo dijawab…
Selain mengembangkan tiga hukum tentang
Gerak (Hukum I Newton, Hukum II Newton dan Hukum III Newton),
eyang Newton juga menyelidiki gerakan planet-planet dan bulan. Ia selalu
bertanya mengapa bulan selalu berada dalam orbitnya yang hampir berupa
lingkaran ketika mengitari bumi. Selain itu, ia juga selalu
mempersoalkan mengapa benda-benda selalu jatuh menuju permukaan bumi. Wililiam Stukeley, teman eyang Newton ketika
masih muda, menulis bahwa ketika mereka sedang duduk minum teh di bawah
pohoh apel, eyang Newton yang waktu itu masih muda dan cakep, melihat
sebuah apel jatuh dari pohonnya.
sumber: famous.id |
Dikatakan bahwa eyang Newton mendapat
ilham dari jatuhnya buah apel. Menurutnya, jika gravitasi bekerja di
puncak pohon apel, bahkan di puncak gunung, maka mungkin saja gravitasi
bekerja sampai ke bulan. Dengan penalaran bahwa gravitasi bumi yang
menahan bulan pada orbitnya, eyang Newton mengembangkan teori gravitasi
yang sekarang diwariskan kepada kita.
Perlu
diketahui bahwa persoalan yang dipikirkan eyang Newton ini telah ada
sejak zaman yunani kuno. Ada dua persoalan dasar yang telah diselidiki
oleh orang yunani, jauh sebelum eyang Newton lahir. Persoalan yang
selalu dipertanyakan adalah mengapa benda-benda selalu jatuh ke
permukaan bumi dan bagaimana gerakan planet-planet, termasuk matahari
dan bulan (matahari dan bulan pada waktu itu digolongkan menjadi
planet-planet). Orang-orang Yunani pada waktu itu melihat kedua
persoalan di atas (benda yang jatuh dan gerakan planet) sebagai
dua hal yang berbeda.
Demikian hal itu berlanjut hingga zaman eyang
Newton. Jadi apa yang dihasilkan oleh eyang dibangun di atas hasil karya
orang-orang sebelum dirinya. Yang membedakan eyang Newton dan
orang-orang sebelumnya adalah bahwa eyang memandang kedua persoalan
dasar di atas (gerak jatuh benda dan gerakan planet) disebabkan
oleh satu hal saja dan pasti mematuhi hukum yang sama.
Pada abad ke-17,
eyang menemukan bahwa ada interaksi yang sama yang menjadi penyebab
jatuhnya buah apel dari pohon dan membuat planet tetap berada pada
orbitnya ketika mengelilingi matahari. Demikian juga bulan, satu-satunya
satelit alam kesayangan bumi tetap berada pada orbitnya.
Mari kita belajar hukum dasar cetusan eyang
Newton yang kini diwariskan kepada kita. Hukum dasar inilah yang
menentukan interaksi gravitasi. Ingat bahwa hukum ini bersifat universal
alias umum; gravitasi bekerja dengan cara yang sama, baik antara diri
kita dengan bumi, antara bumi dengan buah mangga yang lezat ketika
jatuh, antara bumi dengan pesawat yang jatuh , antara planet dengan satelit dan antara matahari
dengan planet-planetnya dalam sistem tatasurya.
Oya lupa….
Tahukah anda, bahkan gagasan eyang Newton
mengenai gravitasi pada mulanya dibantai habisan-habisan oleh
banyak ilmuwan yang bertentangan dengan gagasannya ? Pada waktu itu,
banyak ilmuwan yang mungkin saking kebingungan sulit menerima gagasan
eyang Newton mengenai gaya gravitasi. Gaya gravitasi termasuk gaya tak
sentuh, di mana bekerja antara dua benda yang berjauhan alias tidak ada
kontak antara benda-benda tersebut.
Gaya-gaya yang umumnya dikenal
adalah gaya-gaya yang bekerja karena adanya kontak; gerobak sampah
bergerak karena kita memberikan gaya dorong, bola bergerak karena
ditendang, sedangkan gravitasi, bisa bekerja tanpa sentuhan
? aneh… eyang Newton mengatakan kepada mereka bahwa ketika apel
jatuh, bumi memberikan gaya kepadanya sehingga apel tersebut jatuh,
demikian juga bumi mempertahankan bulan tetap pada orbitnya dengan gaya
gravitasi, meskipun tidak ada kontak dan letak bumi dan bulan berjauhan.
Akhirnya, perlahan-lahan sambil bersungut-sungut mereka mulai merestui
dan mendukung dengan penuh semangat Hukum Gravitasi yang dicetuskan oleh
Eyang Newton
HUKUM GRAVITASI NEWTON
Sebelum mencetuskan Hukum Gravitasi
Universal, eyang Newton telah melakukan perhitungan untuk menentukan
besar gaya gravitasi yang diberikan bumi pada bulan sebagaimana besar
gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda-benda di permukaan bumi.
Sebagaimana yang kita ketahui, besar percepatan gravitasi di bumi adalah
9,8 m/s2.
Jika gaya gravitasi bumi mempercepat benda di bumi
dengan percepatan 9,8 m/s2, berapakah percepatan di bulan ?
karena bulan bergerak melingkar beraturan (gerakan melingkar bulan hampir
beraturan), maka percepatan sentripetal bulan dihitung menggunakan
rumus percepatan sentripetal Gerak melingkar beraturan.
Diketahui orbit bulan yang hampir bulat
mempunyai jari-jari sekitar 384.000 km dan periode (waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan satu putaran) adalah 27,3 hari. Dengan
demikian, percepatan bulan terhadap bumi adalah
Jadi percepatan gravitasi bulan terhadap
bumi 3600 kali lebih kecil dibandingkan dengan percepatan gravitasi bumi
terhadap benda-benda di permukaan bumi. Bulan berjarak 384.000 km dari
bumi. Jarak bulan dengan bumi ini sama dengan 60 kali jari-jari bumi (jari-jari
bumi = 6380 km). Jika jarak bulan dari bumi (60 kali jari-jari
bumi) dikuadratkan, maka hasilnya sama dengan 3600 (60 x 60 = 602
= 3600). Angka 3600 yang diperoleh dengan mengkuadratkan 60 hasilnya
sama dengan Percepatan bulan terhadap bumi, sebagaimana hasil yang
diperoleh melalui perhitungan.
Berdasarkan
perhitungan ini, eyang newton menyimpulkan bahwa besar gaya gravitasi
yang diberikan oleh bumi pada setiap benda semakin berkurang terhadap
kuadrat jaraknya (r) dari pusat bumi. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut :
Selain faktor jarak, Eyang Newton juga
menyadari bahwa gaya gravitasi juga bergantung pada massa benda. Pada
Hukum III Newton kita belajar bahwa jika ada gaya aksi maka ada gaya
reaksi. Ketika bumi memberikan gaya aksi berupa gaya gravitasi
kepada benda lain, maka benda tersebut memberikan gaya reaksi yang sama
besar tetapi berlawanan arah terhadap bumi.
Karena besarnya gaya aksi
dan reaksi sama, maka besar gaya gravitasi juga harus sebanding dengan
massa dua benda yang berinteraksi. Berdasarkan penalaran ini, eyang
Newton menyatakan hubungan antara massa dan gaya gravitasi. Secara
matematis ditulis sbb :
MB adalah massa bumi, Mb
adalah massa benda lain dan r adalah jarak antara pusat bumi dan pusat
benda lain.
Setelah membuat penalaran
mengenai hubungan antara besar gaya gravitasi dengan massa dan jarak,
eyang Newton membuat penalaran baru berkaitan dengan gerakan planet yang
selalu berada pada orbitnya ketika mengitari matahari. Eyang menyatakan
bahwa jika planet-planet selalu berada pada orbitnya, maka pasti ada
gaya gravitasi yang bekerja antara matahari dan planet serta gaya
gravitasi antara planet, sehingga benda langit tersebut tetap berada
pada orbitnya masing-masing. Luar biasa pemikiran eyang Newton ini.
Tidak puas dengan penalarannya di atas, ia menyatakan bahwa jika gaya
gravitasi bekerja antara bumi dan benda-benda di permukaan bumi, serta
antara matahari dan planet-planet maka mengapa gaya gravitasi tidak
bekerja pada semua benda ?
Akhirnya,
setelah bertele-tele dan terseok-seok, kita tiba pada inti pembahasan
panjang lebar ini. Eyang Newton pun mencetuskan Hukum Gravitasi
Universal dan mengumumkannya pada tahun 1687, hukum yang sangat terkenal
dan berlaku baik di indonesia, amerika atau afrika bahkan di seluruh
penjuru alam semesta. Hukum gravitasi Universal itu berbunyi demikian :
Semua benda di alam semesta menarik semua benda lain dengan gaya sebanding dengan hasil kali massa benda-benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda tersebut.
Secara matematis, besar gaya gravitasi
antara partikel dapat ditulis sebagai berikut :
Fg adalah besar gaya gravitasi
pada salah satu partikel, m1 dan m2 adalah massa
kedua partikel, r adalah jarak antara kedua partikel.
G adalah konstanta universal yang diperoleh
dari hasil pengukuran secara eksperimen. 100 tahun setelah eyang Newton
mencetuskan hukum Gravitasi Universal, pada tahun 1978, Henry Cavendish
berhasil mengukur gaya yang sangat kecil antara dua benda, mirip
seperti dua bola.
Melalui pengukuran tersebut, Henry membuktikan dengan
sangat tepat persamaan Hukum Gravitasi Universal di atas. Perbaikan
penting dibuat oleh Poyting dan Boys pada abad kesembilan belas. Nilai G
yang diakui sekarang = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
Contoh soal 1 :
Seorang guru fisika sedang duduk di depan
kelas dan seorang murid sedang duduk di bagian belakang ruangan kelas.
Massa guru tersebut adalah 60 kg dan massa siswa 70 kg (siswa
gendut). Jika pusat mereka (yang dimakudkan di sini bukan pusat
yang terletak di depan perut manusia) berjarak 10 meter, berapa
besar gaya gravitasi yang diberikan oleh guru dan murid satu sama lain?
Panduan jawaban :
Gampang, tinggal dimasukkan aja nilai-nilai
telah diketahui ke dalam persamaan Hukum Newton tentang Gravitasi
Ya, gayanya sangat kecil…
Contoh
soal 2 :
Diketahui massa bulan
7,35 x 1022 kg, massa bumi 5,98 x 1024 kg dan
massa matahari adalah 1,99 x 1030 kg. Hitunglah gaya total
di bulan yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi dan matahari. Anggap
saja posisi bulan, bumi dan matahari membentuk segitiga siku-siku. Oya,
jarak bumi-bulan 3,84 x 108 m dan jarak matahari-bulan 1,50 x
108 km (1,50 x 1011 m).
Keterangan Gambar :
b = bulan, B = bumi dan M = matahari
Panduan jawaban :
Gaya
total yang bekerja pada bulan akibat gravitasi matahari dan bumi kita
hitung menggunakan vektor. Sebelumnya, terlebih dahulu kita hitung besar
gaya gravitasi antara bumi-bulan dan matahari-bulan.
Besar
gaya gravitasi antara bumi-bulan :
Besar gaya gravitasi antara
matahari-bulan.
Besar
gaya total yang dialami bulan dapat dihitung sebagai berikut :
Gaya total yang dimaksud di sini tidak
sama dengan gaya total pada Hukum II Newton. Hukum gravitasi berbeda
dengan Hukum II Newton. Hukum Gravitasi menjelaskan gaya gravitasi dan
besarnya yang selalu berbeda tergantung dari jarak dan massa benda yang
terlibat. Hukum II Newton menghubungkan gaya total yang bekerja pada
sebuah benda dengan massa dan percepatan benda tersebut. Dipahami ya
perbedaannya….
Kuat Medan Gravitasi dan Percepatan Gravitasi
Pada pembahasan mengenai Hukum Newton tentang Gravitasi, kita
telah meninjau gaya gravitasi sebagai interaksi gaya antara dua atau
lebih partikel bermassa. Partikel-partikel tersebut dapat saling
berinteraksi walaupun tidak bersentuhan. Pandangan lain mengenai
gravitasi adalah konsep medan, di mana sebuah benda bermassa mengubah
ruang di sekitarnya dan menimbulkan medan gravitasi. Medan ini bekerja
pada semua partikel bermassa yang berada di dalam medan tersebut dengan
menimbulkan gaya tarik gravitasi.
Jika sebuah benda berada di dekat
bumi, maka terdapat sebuah gaya yang dikerjakan pada benda tersebut.
Gaya ini mempunyai besar dan arah di setiap titik pada ruang di sekitar
bumi. Arahnya menuju pusat bumi dan besarnya adalah mg.
Jadi jika sebuah benda terletak di setiap
titik di dekat bumi, maka pada benda tersebut bekerja sebuah vektor g
yang sama dengan percepatan yang akan dialami apabila benda itu
dilepaskan. Vektor g tersebut dinamakan kekuatan medan gravitasi. Secara
matematis, besar g dinyatakan sebagai berikut :
Berdasarkan persamaan di atas, kita dapat
mengatakan bahwa kekuatan medan gravitasi di setiap titik merupakan gaya
gravitasi yang bekerja pada setiap satuan massa di titik tersebut.
Gravitasi di Sekitar Permukaan Bumi
Pada awal tulisan ini, kita telah
mempelajari Hukum gravitasi Newton dan menurunkan persamaan gravitasi
Universal. Sekarang kita mencoba menerapkannya pada gaya gravitasi
antara bumi dan benda-benda yang terletak di permukaannya. Kita tulis
kembali persamaan gravitasi universal untuk membantu kita dalam
menganalisis :
Untuk
persoalan gravitasi yang bekerja antara bumi dan benda-benda yang
terletak di permukaan bumi, m1 pada persamaan di atas adalah
massa bumi (mB), m2 adalah massa benda (m), dan r
adalah jarak benda dari permukaan bumi, yang merupakan jari-jari bumi (rB).
Gaya gravitasi yang bekerja pada bumi merupakan berat benda, mg. Dengan
demikian, persamaan di atas kita ubah menjadi :
Berdasarkan persamaan ini, dapat diketahui
bahwa percepatan gravitasi pada permukaan bumi alias g
ditentukan oleh massa bumi (mB) dan jari-jari bumi (rB)
G dan
g merupkan dua hal yang berbeda. g adalah percepatan gravitasi,
sedangkan G adalah konstanta universal yang diperoleh dari hasil
pengukuran. Setelah G ditemukan, manusia baru bisa mengetahui massa bumi
lewat perhitungan menggunakan persamaan ini. Hal ini bisa dilakukan
karena telah diketahui konstanta universal, percepatan gravitasi dan
jari-jari bumi.
Ini adalah persamaan percepatan gravitasi
efektiv. Jika ditanyakan percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu
di dekat permukaan bumi, maka kita dapat menggunakan persamaan ini. Jika
kita menghitung berat benda yang terletak di permukaan bumi, kita
menggunakan mg.
Bagaimana...sudah ada pencerahan? katakan mulai dari sekarang FISIKA HARUS ASYIK, maka ajaib seketika itu juga FISIKA MEMANG ASYIK :) Semoga bermanfaat dan tetap semangat. BRAVO!!!